Langsung ke konten utama

NILAI DASAR PERJUANGAN GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA

●GMNI adalah Organisasi Mahasiswa Warga Negara republik Indonesia yang Independen bersifat bebas, aktif dan berwatak kerakyatan.
●GMNI adalah Organisasi Mahasiswayang berwawasan Nasional yang tidak membeda-mendakan kesukuan, keagamaan, dan status sosial anggotanya, senantiasa menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan Bangsa dan Negara dalam Perjuangan.
●GMNI adalah Organisasi Mahasiswa yang berkewajiban membela dan mengamalkan Pancasila senantiasa menjunjung tinggi Kedaulatan Negara dibidang ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan. 
●GMNI adalah Organisasi Mahasiswa yang berkewajiban menggalang kekuatan nasional yang berjuang tanpa pamrih dalam melaksanakan amanat penderitaan rakyat.
●GMNI adalah pejuang pemikir dan pemikir pejuang yang menjunjung tinggi kedaulatan negara, harkat danmartabat rakyat serta nama dan citra GMNI dalam kata-kata, sikap maupun perbuatan.
●GMNI adalah pejuang pemikir dan pemikir pejuang sebagai kader bangsa yang bersikap jujur, senantiasa patuh dan taat pada amanat dan konstitusi organisasi, menepati janji dan sumpah keanggotaan.
●Anggota GMNI adalah pejuang pemikir dan pemikir pejuang sebagai penuntut ilmu yang bertanggung jawab, bersikap sopan dan menghargai sesamanya.
●Anggota GMNI adalah pejuang pemikir dan pemikir pejuang yang tidak menjadikan status sebagai predikat, senantiasa mengejar cita-cota tanpa kenal menyerah, menunjukkan kesederhanaan hidup serta menjadi tauladan dalam lingkungannya.
●Anggota GMNI adalah pejuang pemikir dan pemikir pejuang yang bermaksud melanjutkan cita-cita proklamasi dan amanat UUD 1945 dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial.
●Anggota GMNI adalah pejuang pemikir dan pemikir pejuang sebagai insan akademis yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam pergaulan bangsa-bangsa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tata Tertib Persidangan Musyawarah Anggota Komisariat

Tatib Musyawarah Anggota Komisariat ( Rancangan) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pelaksana penyelenggara  Musyawarah Anggota Komisariat adalah pengurus komisariat ; Musyawarah  Anggota Komisariat ini di laksanakan pada tanggal 19 November sampai selesai, di gedung pendidikan ekonomi FKIP UHO; Tata tertib ini adalah pedoman pelaksanaan Musyawarah Anggota Komisariat I BAB II TUGAS DAN WEWENANG Pasal 2 Musyawarah Anggota Komisariat ini mempunyai tugas dan wewenang : Mendengar dan menilai laporan pertanggung-jawaban Pengurus carataker GMNI FKIP UHO Merumuskan dan menetapkan : Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi BAB III Q U O R U M Pasal 3 Musyawarah Anggota Komisariat dianggap sah apabila di hadiri 2/3 anggota berdasarkan rekapitulasi terakhir anggota ; BAB IV P E R S I D A N G A N Pasal 4 Persidangan dalam Musyawarah Anggota Komusariat  ini terdiri dari Sidang Pleno dan Sidang Komisi. Komisi-komisi yang dibentuk dalam Musyawarah Anggota Komisariat  i...

Mengenal Nawaal El Sadaawi

Nawaal El Saadawi lahir pada tanggal 27 Oktober 1931. Ia seorang penulis feminis Mesir, aktivis, dokter, dan psikiater. Ia telah banyak menulis buku-buku yang subjeknya adalah perempuan dalam Islam yang meninjau praktik sunatan alat kelamin bagi perempuan di masyarakatnya.   Ia lulus dari Fakultas Kedokteran tahun 1955 dari Universitas Kairo. Melalui praktik medisnya, ia mengamati bahwa kesehatan fisik perempuan dan masalah kejiwaan karena terkait dengan praktik budaya yang menindas, penindasan patriarkal, penindasan kelas dalam masyarakat, dan penindasan imperialis. Beban ganda inilah yang menindas kaum perempuan di Mesir yang menjadi objek penelitiannya.Ketika ia berpraktik sebagai dokter di tempat kelahiran�nya di Kafr Tahla, ia mengamati kesulitan dan ketidaksejajaran yang dihadapi oleh perempuan desa. Setelah ia mencoba me�lindungi salah satu pasiennya dari kekerasan domestik (rumah tangga), Saadawi kembali ke Kairo. Ia menjadi direktur Kesehatan Masyarakat dan men...

Melawan Eksploitasi Laki-Laki oleh Sarinah Imah dan Sarinah Risma

Goresan penaku. Menggores dalam diam, berdiam dalam goresan. Perempuan bagaikan racun yang membuat laki-laki lahap keracunan, pula sebaliknya. Secara spesifik goresan kali ini menjerumus ke hal perempuan. Tidakkah masih banyak juga laki-laki yang masih mendewi tololkan perempuan hanya untuk memuaskan nafsu belaka "hanya sebatas itu" dan selalu menganggap perempuan selalu berada ditataran level yang rendah daripadanya. Tak bisa dinafikan lagi perempuan selalu di eksploitasi perannya dalam lingkup-lingkup sosial, lebih-lebih kalau sudah menjerumus ke hal perasaan. wanita selalu jadi korban dari eksploitasi perasaan lelaki. Hal ini kemudian seiring berjalannya waktu perempuan mulai sadar akan hal itu bahwa pada substansinya perempuan harus berani keluar dari dogma buruk itu lalu memberikan penekanan kepada lelaki bahwa wanita juga adalah manusia yang mempunyai kemerdekaan yang sama , bukan untuk mengukungnya. Para perempuan mulai berfikir bahwa mereka harus berubah mereka tidak...